
Kota Bekasi – Siaga dalam menghadapi bencana, RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi menggandeng Special Safety & Rescue Group (SSRG) Indonesia melatih pegawainya dalam menghadapi bencana.
Pelatihan bertajuk “Hospital Disaster Plan Basic Training” ini dilaksanakan selama tiga hari mulai Selasa, 4 Oktober 2022 hingga Kamis, 6 Oktober 2022 dan diikuti oleh dua pegawai perwakilan dari seluruh unit yang ada di RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi.
Pelatihan berupa teori dan praktek cara evakuasi bencana dilaksanakan selama dua hari di aula gedung A dan satu hari yaitu hari terakhir dilaksanakan simulasi bencana kebakaran di gedung E RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid.
Pelatihan yang diberikan berupa manajemen bencana rumah sakit, manajemen evakuasi di rumah sakit, praktek pembuatan rencana bencana rumah sakit, praktek pembuatan rencana evakuasi rumah sakit, teknik evakuasi, dan simulasi bencana.
Direktur RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi dr. Kusnanto Saidi, MARS yang membuka kegiatan ini mengungkapkan RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid beberapa kali pernah mengalami bencana diantaranya banjir di tahun 2020 yang merendam basement gedung E dan gedung F, kebakaran, hingga gempa bumi.
“Dari seluruh bencana yang pernah dialami RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi kita semua panik dan bingung apa yang harus dilakukan, mudah-mudahan setelah pelatihan ini seluruh pegawai tau harus melakukan apa sehingga dapat meminimalisir korban jika terjadi bencana”, ungkapnya.

Sementara itu Project Manager sekaligus Trainner dalam kegiatan ini dr. Joe Wimpie M mengungkapkan dalam pelatihan basic ini kita akan menguji “Hospital Disaster Plan” RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi sudah sesuai dengan kondisi dan dapat dijalankan dengan maksimal atau belum.
“Nanti dalam simulasi akan terlihat apakah Hospital Disaster Plan sudah sesuai dan dijalankan atau harus diubah dan dimodifikasi menuju sempurna, karena karakteristik setiap rumah sakit untuk membuat Hospital Disaster Plan berbeda-beda tergantung dari sarana, prasarana, dan karakteristik gedung itu sendiri”, terangnya.
“Jadi setiap gedung dan setiap layanan atau setiap bagian itu berbeda-beda cara evakuasinya, misalnya untuk perkantoran cara evakuasinya akan berbeda dengan layanan rawat inap, dan setiap rawat inap juga berbeda, misalnya rawat inap ICU akan berbeda dengan rawat inap anak, dan seterusnya”, jelasnya.
Kepala Instalasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Lingkungan Rumah Sakit (Instalasi K3LRS) Suherman, SKM menjelaskan hari ketiga dilaksanakan simulasi kebakaran dari mulai api level 1 yang dapat dipadamkan oleh petugas menggunakaan Alat Pemadam Api Rungan (APAR), api level 2 yang dapat dipadamkan dengan hydrant gedung, hingga api level 3 yang harus menghubungi pemadam kebakaran.
“Alhamdulillah seluruh kegiatan selama tiga hari ini berjalan lancar, dan petugas pemadam kebakaran dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi juga luar biasa cepat respon time nya, dan kita berdoa agar tidak ada bencana, bila terjadi bencana paling tidak petugas kami sudah tau apa yang harus dilakukan, karena memang ini tujuan dari pelatihan ini”, pungkasnya. (Oji-HPI).
Add a Comment